
- SEJARAH DESA KELI
Desa Keli berdiri sejak tahun 1921, menurut cerita dari para tetua bahwa desa keli sebelumnya bertetanggaan dengan desa kalampa, dan sampai sekarang warga desa kalampa masih menyebut gunung keli selain dari itu warga desa Penapali juga masih menyebut jembatan keli karena jembatan tersebut pernah dikerjakan oleh warga keli pada saat itu.
Warga desa keli berpindah tempat tinggal dikarena jauhnya tempat pertanian selain dari itu tidak ada air untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari maka sejumlah warga pada saat itu melakukan musyawarah dan mufakat untuk berpinda tempat tinggal dan akhirnya diputuskan untuk tinggal di Hodo di atas gunung ketinggian rata-rata1000 Meter Dari permukaan laut,
Diatas gunung tersebut dataran luas di lengkapi dengan mata air jernih dan tempat bercocoktanam atau tempat pertanian, selain dari itu ada juga diwu Jao (Danau Biru) yang satunya bisa di lihat dan yang satunya lagi hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat danau tersebut.
Penguasa wilayah atau pemerintah pada saat itu merasa sangat sulit untuk melakukan menarik pajak pada warga keli yang berada di Lodo sehingga pemerintah mengutus ABRI Masuk desa untuk mengusir secara paksa akhirnya warga keli terpencar, ada yang turun ke timur yaitu warga yang tinggal di desa keli sekarang, ada yang turun ke barat lansung ke desa hu,u, ada juga sebagain warga keli yang turun ke desa campa
Pasca pengusiran oleh ABRI Masuk desa warga desa keli menjalankan kehidupan dengan baik kepercayaan terhadap agama sangat kuat begitupun social budaya yang sangat kental, masjid pertama yang di bangun oleh warga pada saat itu yaitu masjid Baiturrahim sampai sekarang dikenal masjid besar, kerja gotong royang pun tetap di bangun sejarah membuktikan sumur tertua di desa keli yaitu Temba Ndori, Temba Kramat di susun dengan kayu besar bersegi 4 (empat) dan sampai sekarang kayu tersebut masih utuh.
Desa Keli dengan luas wilayah 34.94 Km2. Dengan jumlah penduduk 4.339 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 2.218 orang, Perempuan sebanyak 2.121 orang dan memiliki Kepala Keluarga sebanyak 1.035 KK dengan batas-batas wilayah :
- Sebelah Utara : Desa Risa Kec.Woha
- Sebelah Selatan : Desa Parado Wane Kec. Parado
- Sebelah Barat : Desa Desa Campa Kec. Madapangga
- Sebelah Timur : Desa Desa Waduwani Kec. Woha
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Desa Keli pada umumnya memiliki mata pencaharian sebagai petani yang lebih terarah pada bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dll.
- Sejarah Pemerintahan Desa
Desa Keli berdiri sejak tahun 1924 dan bekembang sampai sekarang dengan jumlah kepala desanya sebagai berikut :
- Abu Tua Tifu Menjabat 5 Tahun 1924-1929 (Galara)
- Hasan Menjabat 5 Tahun 1929-1933 (Galara)
- Ompu La Dasa Menjabat 5 Tahun 1933-1938 (Galara)
- Ompu Ka Heo Menjabat 5 Tahun 1938-1943 (Galara)
- M.Ali Menjabat 5 Tahun 1943 -1947 (Galara)
- Taamin Menjabat 7 Tahun 1947-1953 (Kepala Desa)
- M.Hasan Iki Menjabat 20 Tahun 1953-1973 (Kepala Desa)
- Abdolah H.Ahmad Menjabat 4 Tahun 1973-1977 (Kepala Desa)
- H.M.Tayeb Puasa Menjabat 8 Tahun 1977-1985 (Kepala Desa)
- Abdollah H.Ahmad Menjabat 8 Tahun 1985-1993 (Kepala Desa)
- Drs. Jainudin Menjabat 8 Tahun 1993- 2001 (Kepala Desa)
- Drs. Abdul Salam Menjabat 6 Tahun 2001-2007 (Kepala Desa)
- Kasman Zainuddin Menjabat 6 Tahun 2007-2013 (Kepala Desa)
- Kasman Zainuddin Menjabat 6 Tahun 2013-2019 (Kepala Desa)
- Drs. Ramli Ibrahim Menjabat 6 Tahun 2020-2026 (Kepala Desa Masih aktif)
Demikian Sekilas Sejarah Desa Keli Kecamatan Woha Kabupaten Bima.