You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Keli
Desa Keli

Kec. Woha, Kab. Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI DESA KELI KECAMATAN WOHA KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT. Update Perkembangan Cocid19 Nasional dapat di update di https://covid19.go.id/ IDP Raih Gelar Magister Ilmu Pemerintahan UNPAD Bandung Pasang Infografis APBdesa 2022 bentuk traspansi Keterbukaan informasi Pemdes Keli CAMAT WOHA BIMA SARANKAN PEMDES KELI BUAT PERDES NARKOBA BUPATI BIMA LUNCURKAN INTEGRASI SID DENGAN SIBISA SOSIALISASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN DESA KELI KECAMATAN WOHA KAB. BIMA

Warga Desa Keli, Gotong Royong beraikan Saluran irigasi

IRUL 09 Januari 2020 Dibaca 254 Kali
Warga Desa Keli, Gotong Royong beraikan Saluran irigasi

By : Kampung Media Sarei Ndai

keli.desa.id.- Di tengah kesibukan pribadi yang kian padat, rasa kebersamaan dan gotong-royang di kalangan masyarakat Desa Keli Kecamatan Woha hingga saat ini tetap tinggi. Hal itu, dibuktikan dengan kegiatan gotong-royong membersihkan saluran irigasi di desa tersebut. Seperti dilakukan sejumlah masyarakat Keli pada Ahad, (17/2).

Warga bahu membahu bekerja agar aliran air dari dam di desa setempat bias disalurkan hingga ke lahan pertanian. “Hari ini (Ahad, red), pemberihan dan penggalian sedimen lumpur pada saluran irigasi di desa kami tuntas. Dan air sudah bias dialirkan ke lahan pertanian,”

Kepala Desa Keli, Kasman Zainudin, ditemui KM Sarei Ndai, Ahad. Kata Kasman, saat ini Dam Ama Kari di Desa Keli sudah diperbaiki. Sebelumnya, sejak beberapa tahun lalu dam tersebut jebol akibat diterjang banjir. Hal itu, menyebabkan tidak adanya aliran air menuju areal lahan di So Ubawahi dan sekitarnya. Warga sangat bersemangat membersihkan saluran irigasi. Semua sedimen mulai dari lumpur hingga sampah yang dibuang warga ke dalam saluran irigasi tersebut dibersihkan dan air sudah mulai lancer mengalir menuju arael pertanian.

Selama beberapa tahun terakhir sejak dam di desa itu jebol, areal persawahan di So Uba Wahi yang mencapai puluhan hectare tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal. Lokasi tersebut hanya bisa dimanfaatkan sekali dalam setahun yakni saat musim hujan. “Itu pun jika hujan normal. Jika curah hujan minim, hasil panen kurang maksimal,” katanya.

Dengan diperbaikinya dam Amakari, harapan petani untuk menggarap lahan mereka semakin besar dan dipastikan akan berdampak terhadap meningkatnya kesejahtaraan petani. Senada dikatakan, Sirajudin, petani setempat, akibat kurangnya pasokan air di areal tersebut, banyak petani yang terpaksa bertani ke luar daerah. Mereka terpaksa mencari lahan pertanian di luar daerah yang cukup tersedia pasolkan air. “Dengan berfungsi kembalinya Dam Ama Kari, kami sudah tidak kesulitan lagi menggarap lahan di desa kami. Dan kami tidak perlu lagi bertani keluar daerah,” katanya.

Kata Sirajudin, areal pertanian So Uba Wahi merupakan lokasi andalan masyarakat Keli, mengingat lahan tersebut sudah lama menjadi sandaran kehidupan bagi sejumlah warga setempat. “Kami sangat senang karena areal pertanian kami sudah bisa diairi lagi,” katanya.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image